Ayah Al-Albani yaitu Al Haj Nuh adalah
lulusan lembaga pendidikan ilmu-ilmu syariat di ibu kota negara dinasti
Utsmaniyah (kini Istambul), yang ketika Raja Ahmad Zagho naik tahta di
Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler,
maka Syeikh Nuh sangat mengkhawatirkan dirinya dan keluarganya. Akhirnya
beliau memutuskan untuk berhijrah ke Syam dalam rangka menyelamatkan
agamanya dan karena takut terkena fitnah. Beliau sekeluargapun menuju
Damaskus.
Setiba di Damaskus, Syeikh Al-Albani
kecil mulai aktif mempelajari bahasa Arab. Beliau masuk sekolah pada
madrasah yang dikelola oleh Jum'iyah Al-Is'af Al-Khairiyah. Beliau terus
belajar di sekolah tersebut hingga kelas terakhir tingkat Ibtida'iyah.
Selanjutnya beliau meneruskan belajarnya langsung kepada para Syeikh.
Beliau mempelajari Alquran dari ayahnya sampai selesai, disamping itu
mempelajari pula sebagian fiqih madzab Hanafi dari ayahnya.
Syeikh Al-Albani juga mempelajari
keterampilan memperbaiki jam dari ayahnya sampai mahir betul, sehingga
beliau menjadi seorang ahli yang mahsyur. Keterampilan ini kemudian
menjadi salah satu mata pencahariannya.
Pada umur 20 tahun, Syeikh Al-Albani
mulai berkonsentrasi pada ilmu hadis karena terkesan dengan
pembahasan-pembahasan yang ada dalam majalah Al-Manar, sebuah majalah
yang diterbitkan oleh Syeikh Muhammad Rasyid Ridha. Kegiatan pertama di
bidang ini ialah menyalin sebuah kitab berjudul Al-Mughni an Hamli
Al-Asfar fi Takhrij ma fi Al-Ishabah min Al-Akhbar. Sebuah kitab karya
Al-Iraqi, berupa takhrij terhadap hadis-hadis yang terdapat pada Ihya
Ulumuddin Al-Ghazali. Kegiatan Syeikh Al-Albani dalam bidang hadis ini
ditentang oleh ayahnya seraya berkomentar. "Sesungguhnya ilmu hadis
adalah pekerjaan orang-orang bangkrut".
Namun Syeikh Al-Albani justru semakin
cinta terhadap dunia hadis. Pada perkembangan berikutnya, Syeikh
Al-Albani tidak memiliki cukup uang untuk membeli kitab-kitab.
Karenanya, beliau memanfaatkan Perpustakaan Adh-Dhahiriyah di sana
(Damaskus). Di samping itu juga meminjam buku-buku dari beberapa
perpustakaan khusus. Hadis telah menjadi kesibukan rutinnya,
sampai-sampai beliau menutup kios reparasi jamnya. Beliau lebih betah
berlama-lama dalam perpustakaan Adh-Dhahiriyah, setiap harinya mencapai
12 jam. Tidak pernah istirahat mentelaah kitab-kitab hadis, kecuali jika
waktu sholat tiba. Untuk makannya, seringkali hanya sedikit makanan
yang dibawanya ke perpustakaan.
Akhirnya kepala kantor perpustakaan
memberikan sebuah ruangan khusus di perpustakaan untuk beliau. Bahkan
kemudiaan beliau diberi wewenang untuk membawa kunci perpustakaan.
Dengan demikian, beliau menjadi leluasa dan terbiasa datang sebelum yang
lainnya datang. Begitu pula pulangnya ketika orang lain pulang pada
waktu zuhur, beliau justru pulang setelah sholat isya. Hal ini
dijalaninya sampai bertahun-tahun.
Syeikh Al-Albani pernah dipenjara dua
kali. Kali pertama selama satu bulan dan kali kedua selama enam bulan.
Itu tidak lain karena gigihnya beliau berdakwah kepada sunnah dan
memerangi bid'ah sehingga orang-orang yang dengki kepadanya menebarkan
fitnah.
Syeikh Al-Albani , beliau pernah
mengajar di Jami'ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) selama tiga
tahun, sejak tahun 1381-1383H, mengajar tentang hadis dan ilmu-ilmu
hadis. Setelah itu beliau pindah ke Yordania. Pada tahun 1388H,
Departemen Pendidikan meminta kepada Syeikh Al-Albani untuk menjadi
ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakultas Pasca Sarjana di sebuah
Perguruan Tinggi di kerajaan Yordania. Tetapi situasi dan kondisi saat
itu tidak memungkinkan beliau memenuhi permintaan itu. Pada tahun 1395H
hingga 1398H beliau kembali ke Madinah untuk bertugas sebagai anggota
Majelis Tinggi Jam'iyah Islamiyah di sana. Mandapat penghargaan
tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia berupa King Faisal Fundation
tanggal 14 Dzulkaidah 1419H.
Karya-karya beliau sangat banyak,
diantaranya ada yang sudah dicetak, ada yang masih berupa manuskrip dan
ada yang mafqud (hilang), semua berjumlah 218 judul. Beberapa Contoh
Karya Beliau adalah :
- Adabuz-Zifaf fi As-Sunnah Al-Muthahharah
- Al-Ajwibah An-Nafi'ah ala as'ilah masjid Al-Jami'ah
- Silisilah Al-Ahadits Ash Shahihah
- Silisilah Al-Ahadis Adh-Dha'ifah wal Maudhu'ah
- At-Tawasul wa anwa'uhu
- Ahkam Al-Jana'iz wabida'uha
Di samping itu, beliau juga memiliki
kaset ceramah, kaset-kaset bantahan terhadap berbagai pemikiran sesat
dan kaset-kaset berisi jawaban-jawaban tentang berbagai masalah yang
bermanfaat.
Selanjutnya Syeikh Al-Albani berwasiat
agar perpustakaan pribadinya, baik berupa buku-buku yang sudah dicetak,
buku-buku foto copian, manuskrip-manuskrip (yang ditulis oleh beliau
sendiri ataupun orang lain) semuanya diserahkan ke perpustakaan Jami'ah
tersebut dalam kaitannya dengan dakwah menuju Al-Kitab was Sunnah,
sesuai dengan manhaj salafush Shalih (sahabat nabi radhiyallahu anhum),
pada saat beliau menjadi pengajar disana.
Beliau wafat pada hari Jumat malam Sabtu
tanggal 21 Jumada Tsaniyah 1420H atau bertepatan dengan tanggal 1
Oktober 1999 di Yoradania. Rahimallah Asy-Syeikh Al-Albani rahmatan
wasi'ah wa jazahullahu'an Al-Islam wal muslimiina khaira wa adkhalahu fi
An-Na'im Al-Muqim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar