Tokoh yang bernama lengkap Abu Ja’far
Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi (780-846 M) ini merupakan intelektual
muslim yang banyak menyumbangkan karyanya di bidang matematika,
geografi, musik, dan sejarah. Dari namanyalah istilah algoritma diambil.
Lahir di Khawarizmi, Uzbeikistan, pada
tahun 780 M. Kepandaian dan kecerdasannya mengantarkannya masuk ke
lingkungan Dar al-Hukama (Rumah Kebijaksanaan), sebuah lembaga
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Ma’mun
Ar-Rasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang terkenal.
Sumbangan Al-Khawarizmi dalam ilmu ukur
sudut juga luar biasa. Tabel ilmu ukur sudutnya yang berhubungan dengan
fungsi sinus dan garis singgung tangen telah membantu para ahli Eropa
memahami lebih jauh tentang ilmu ini.
Selain matematika, Al-Khawarizmi juga
dikenal sebagai astronom. Di bawah Khalifah Ma’mun, sebuah tim astronom
yang dipimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi.
Penelitian ini dilakukan di Sanjar dan Palmyra. Hasilnya hanya selisih
2,877 kaki dari ukuran garis tengah bumi yang sebenarnya. Sebuah
perhitungan luar biasa yang dapat dilakukan pada saat itu. Al-Khawarizmi
juga menyusun buku tentang penghitungan waktu berdasarkan bayang-bayang
matahari.
Al-Khawarizmi juga seorang ahli
geografi. Bukunya, Surat al-Ardl (Bentuk Rupa Bumi), menjadi dasar
geografi Arab. Karya tersebut masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
Selain ahli di bidang matematika,
astronomi, dan geografi, Al-Khawarizmi juga seorang ahli seni musik.
Dalam salah satu buku matematikanya, Al-Khawarizmi menuliskan pula teori
seni musik. Pengaruh buku ini sampai Eropa dan dianggap sebagai
perkenalan musik Arab ke dunia Latin. Dengan meninggalkan karya-karya
besarnya sebagai ilmuwan terkemuka dan terbesar pada zamannya,
Al-Khawarizmi meninggal pada tahun 846 M di Bagdad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar